Customer Journey adalah serangkaian tahapan yang biasanya dialami oleh calon pembeli sejak awal pertimbangan hingga akhir transaksi.
Pentingnya memahami Customer Journey adalah karena ini membantu agen untuk lebih memahami perspektif dan kebutuhan calon pembeli.
Dengan memahami perjalanan calon pembeli, agen dapat mengidentifikasi titik-titik kritis dan kesempatan untuk meningkatkan pengalaman si calon pembeli, memperkuat keterlibatan, dan meningkatkan kepuasan calon pembeli tersebut.
Memahami Customer Journey juga membantu agen untuk mengenali hambatan dan tantangan yang mungkin dihadapi calon pembeli, sehingga dapat mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya.
Berikut adalah gambaran umum tentang Customer Journey dalam pembelian rumah secondary:
- Pertimbangan Awal:
Calon pembeli mempertimbangkan untuk membeli rumah secondary karena berbagai alasan seperti harga, lokasi, atau faktor lain. Mereka mungkin melakukan riset online, membaca ulasan, dan mendapatkan rekomendasi dari teman atau keluarga. Kalau Personal Branding Anda kuat, mereka mungkin akan hubungi Anda di tahap ini. - Pencarian Properti:
Calon pembeli mulai mencari properti yang sesuai dengan kriteria mereka, seperti lokasi, ukuran, fasilitas, dan anggaran. Mereka mungkin menggunakan situs web properti, mengunjungi pameran properti, atau berbicara dengan agen properti. Pastikan Anda terlihat oleh calon pembeli di tahap ini. - Kontak dengan Agen Properti:
Calon pembeli mulai menghubungi agen properti untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang properti yang mereka minati. Agen membantu mereka memahami detail properti, fasilitas, kondisi, dan nilai lebih properti. - Survey Properti:
Di tahap ini, Agen ajaklah calon pembeli mengunjungi properti untuk melihat secara langsung kondisi fisik, tata letak, dan lingkungan sekitar. Ini membantu mereka menilai apakah properti sesuai dengan harapan mereka. Agen harus mampu menjelaskan secara baik. Jangan sebatas jualan fitur, jual lah BENEFIT. Jangan jual APA, tapi jual MENGAPA. Mengapa mereka harus beli properti itu. - Pertimbangan dan Pertanyaan Lanjutan:
Setelah survey, calon pembeli mungkin memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang properti atau proses pembelian. Mereka dapat berdiskusi dengan agen properti untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. - Pengajuan Penawaran Harga:
Jika calon pembeli tertarik, mereka bisa mengajukan penawaran harga kepada pemilik properti melalui agen. Penawaran ini dapat melalui beberapa tahap negosiasi sebelum disetujui oleh kedua belah pihak. Ujung dari setiap Survey dan Showing Unit adalah PENGAJUAN HARGA. Jangan biarkan survey tanpa ada kesimpulan dan penawaran. - Penandatanganan Surat Pesanan:
Setelah semua kesepakatan dihasilkan, calon pembeli dan pemilik properti akan menandatangani surat pesanan pembelian yang berisi detail objek yang di transaksikan, ketentuan pembayaran, sanksi pembatalan, beserta kewajiban dan tanggung jawab setiap pihak, misal : siapa yang tanggung biaya notaris, pajak – pajak, dan sebagainya. Ini agar tidak ada perselisihan ketika sudah jalan jauh dan sudah tiba di hadapan notaris. - Persiapan Dokumen:
Calon pembeli meminta penjual mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk proses transaksi, seperti sertipikat, IMB, PBB, dan dokumen lainnya. Agen harus tahu apa saja dokumen yang dibutuhkan, bagaimana tahapan, dan proses administrasi untuk mengclose transaksi. - Pembayaran Uang Muka:
Calon pembeli membayar uang muka sebagai tanda jadi beli properti. Uang muka ini bisa mencapai sejumlah tertentu sesuai kesepakatan. - Cek Sertipikat dan Proses ke Bank:
Calon pembeli melakukan penelitian lebih lanjut tentang status hukum properti via PPAT. Lalu, pada titik ini soal pembayaran juga harus mulai dipikirkan. Bila pembayaran melalui KPR, agen dapat menghubungkan dengan pihak bank agar KPR dapat di lakukan. Usahakan pembeli menerima rekomendasi bank penyedia KPR dari agen, soalnya ada komisi referal, sayang terlewatkan. - Teken AJB & Pelunasan:
Setelah semua pengecekan beres dan pembayaran jelas, di hari H yang disepakati, Para pihak ke PPAT, melakukan tanda tangan Akta Jual Beli. Proses administratif dan hukum untuk mentransfer kepemilikan properti mulai dilakukan setelah tahap ini. Ini melibatkan perubahan nama sertifikat dan dokumen-dokumen lainnya. Lepas tanda tangan pelunasan dari Pembeli dilakukan, dan kepemilikan resmi dialihkan ke mereka. - Serah Terima Kunci:
Pembeli menerima kunci properti dan secara resmi menjadi pemilik baru rumah tersebut. - Penyesuaian dan Pembenahan:
Setelah memperoleh kunci, pembeli dapat melakukan penyesuaian dan pembenahan di rumah sesuai dengan preferensi mereka. - Akhir dari Customer Journey:
Setelah transaksi selesai, agen properti bisa mengucapkann selamat kepada pembeli juga terima kasih sudah memilih agen untuk membantu dan mendampingi selama proses pembelian. Hubungan dapat terus berlanjut dalam bentuk layanan purna jual dan referensi untuk bisnis masa depan.
Memahami Customer Journey dengan baik, agen jadi bisa memberikan pelayanan secara maksimal. Hubungannya? Bisnis keagenan properti adalah bisnis jasa, kunci sukses bisnis jasa adalah pelayanan prima #1.
By : Wandi
https://incomerealty.id
Artikel #4 – Training Series